Blogger Backgrounds

Sabtu, 24 Desember 2011

Pemerintah menginginkan Kawasan Perbatasan Diminati Para Investor Domestik

Kawasan perbatasan yang selama ini di anggap sebelah mata mulai dilirik investor. Peran swata tersebut diharapkan dapat menggerakan ekonomi di perbatasan. Kendala Infrastruktur seharusnya menjadi fokus perhatian pemerintah untuk menarik minat investor.

Ketua Umum Kamar Dagang Industri Indonesia(KADIN) mengatakan, secara khusus KADIN telah menandatangani kerjasama dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan(BNPP). Tujuan kerjasama adalah mempromosikan wilayah perbatasan yang selama ini tertinggal. Selama setahun ini kami bekerja sama,sudah ada beberapa investasi yang masuk, menurut beliau.

Ketua KADIN mengatakan, investasi di perbatasan di proritaskan bagi pengusaha domestik. Ia berharap banyajk pengusaha lokal yang berkiprah di perbatasan. Potensi di perbatasan cukup banyak, seperti tambang, kelautan dan perkebunan. Jangan sampai direbut pengusaha asing, menurut beliau.

Deputi BNPP mengatakan, Indonesia memiliki tiga perbatasan darat, yakni dengan Malaysia, Papua Nugini, Timor Leste. Perbatasan tersebut berada di 12 Provinsi, 38 Kabupaten dan 111 Kecamatan. Dari kajian sementara ada 111 lokasi yang strategis yang berpotensi menjadi pusat ekonomi selama lima tahun ke depan. Dari semua lokasi tersebut, pemerintah memprioritaskan 8 lokasi, seperti Entikong, Sintang, Sebatik, dan Badau di Pulau Kalimantan dan Kepulauan Riau.

Menurut dia beberapa investasi yang sudah masuk adalah investasi jalan sepanjang 90 kilometer dan investasi tambang di Sintang sebesar RP 5 Triliunserta pembangunan pelabuhan daratan di Entikongsenilai 100 Milyar. Tang sedang dijajaki investor adalah Nusa Tenggara Timur dan Papaua

Selain kendala infrastruktur, hambatan lainya adalah koordinasi buruk antara lembaga. Saat ini, ada 29 Kementrian/lembaga yang mengurus daerah perbatasan. Namun karena koordinasi yang buruk, sering terjadi tumpang tindih kebijakan.

Wakil Ketua Umum KADIN wilayah tengah mengtakan, potensi ekonomi di perbatasan selama ini kurang tersosialisasi. Di Kalimantan, misalnya, potensi tambang dan perkebunannya luar biasa. Kalau banyak investasi yang masuk, maka kesenjangan masyarakat di perbatasan bisa dikurangi, menurutnya. Kadsin menghimbau para pengusaha agar banyak berkiprah di perbatasan wilayah Indonesia.

Sumber: Info Ekonomi Investasi. Harian Kompas, 24 Desember 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar