Tugas Bahasa Indonesia 2
Agnestasia
(20211323)
Kelas: 3EB24
Gagap
Bersaing
Seminar tantangan industrialisasi di
tengah pusaran liberalisasi perdagangan yang digelar Institute for Development
of Economic Finance, pertengahan pekan ini, cukup menggelitik. Kesiapan
Indonesia dalam menghadapi perdagangan bebas ternyata masih menyisakan banyak
persoalan. Sudah siapkah industri kita menghadapinya?
Terlebih, peranan sector industri
terhadap pembentukan produk domestik bruto tahun-tahun belakangan cenderung
turun. Dari data badan pusat statistik
dan olah data Kementrian Perindustrian, hingga pertengahan decade 1970an
kontribusi sektor industri pengolahan
masih dibawah 10 persen.
Kontribusi sektor industri pengolahan
terhadap PDB naik menjadi 12 persen di tahun 1980. Peranan sektor ini terus membubung
hingga memuncak sebesar 30,1 persen ditahun 2001. Namu selanjutnya peranan
sektor industri terus menurun tahun 2008 tinggal 28 persen, belakangan menurun
menjadi 23dominasi persen di tahun 2012
Persoalan lain menyangkut masih lemahnya penguasaan
teknologi industri di Indonesia. Kemenprin memetakan gambaran industri yang
berteknologi rendah, menengah atau tinggi. Produk berteknologi menengah rendah yang
diproduksi di dalam negeri besarnya sekitar Rp 1300 trilyun, produk menengah
tinggi sekitar Rp 600 trilyun, dan
produk berteknologi tinggi sebesar 116 trilyun.
Namun, masih menjadi pertanyaan pula apakah produk berteknologi rendah
ataupun menengah rendah yang mendominasi 60 persen hasil produksi dalam negeri
tersebut mampu dijual di luar negeri, bisa di ekspor.
: (Paragraf induktif) Karena menjelaskan hasil produksi dalam negeri agar dapat
dijual ke luar negeri (global)
Di sisi lain, produk berteknologi
tinggi yang nilainya Rp 116 trilyun itu sebenarnya dihasilkan industry asing
yang berproduksi dan membuka pasar di dalam negeri. Ini karena sebagian besar
produknya memang berorientasi ke pasar doestik
Dengan demikian, hal yang patut menjadi
pertimbangan serius ketika menentukan hendak menjalin perjanjian perdagangan bebas dengan Negara lain
adalah: produk apa yang mau Indonesia jual ke Negara tersebut? Apalagi, Indonesia
tidak ingin terus-terusan hanya sebagai
pengekspor sumber daya alam.
Ketika pasar Indonesia terlanjur dibuka bagi produk Negara
lain, sementara produk kita ternyata tidak ada yang mampu dijual ke Negara tersebut,
maka timpanglah posisi. Dalam hal ini keuntungan tidak berpihak bagi Indonesia. Defisit.
: (Paragraf Deduktif) Karena menceritakan pasar produk luar negeri dibandingkan
hasil produksi dalam negeri
Apabila Indonesia tidak siap, sementara
liberalisasi terlanjur dijalankan, maka negeri berpenduduk sekitar 250 juta
jiwa ini hanya menjadi pasar besar nan empuk bagi Negara lain. Sampai seberapa
liberalisasi dilakukan pun harus benar- benar dicermati.
Karena itu, Indonesia harus
terus memperkuat daya saing industri lokal. Perkuat kemampuan negosiasi dagang.
Niscaya, menghadapi kompetisi dengan Negara lain pun Indonesia tidak akan gagap
dan ketinggalan.: ( Paragraf Induktif) Karena mengingatkan agar
Indonesia mampu bersaing dengan luar negeri pada saat liberalisasi
Sumber: Kompas, Sabtu 9 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar