TUGAS SOFTSKILL MINGGU 4
Nama
Anggota Kelompok :
1. Agnestasia 20211323
2. Asti Nur Damayanti 21211270
3. Erni Rismayana 22211475
4. Rifa’atul Makhmuda 29211006
Kelas : 4EB24
Matakuliah : Akuntansi International
SEJARAH SINGKAT
NEGARA YUNANI
Yunani
adalah sebuah negara kecil di Eropa tenggara di mana salah satu peradaban besar
dunia berkembang lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Pada saat sebagian besar
Eropa berada dalam kegelapan budaya, dramawan Yunani menulis drama yang masih
dilakonkan sampai hari ini. Pematung dan pembangun Yunani menciptakan
patung-patung dan kuil-kuil yang indah tak tertandingi. Pemikir Yunani
meletakkan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan filsafat modern. Dan di Yunani
kunolah ide demokrasi, atau pemerintahan oleh rakyat, lahir.
Foto
negara Yunani
Yunani
akhirnya ditaklukkan oleh kekuatan yang lebih besar. Namun demikian, peradaban
Yunani menyebar ke seluruh Eropa dan sebagian Asia. Setelah perjuangan panjang
melawan pemerintahan asing, Yunani muncul sebagai negara merdeka di tahun
1800-an, dengan budaya dan warisan kuno yang sangat dilestarikan.
PENDUDUK
Kebanyakan
orang Yunani modern adalah keturunan dari orang Yunani kuno. Namun, selama
berabad-abad orang-orang dari daerah tetangga juga mempengaruhi warisan Yunani,
khususnya orang Italia, Slavia, dan Turki.
BAHASA
Bahasa
Yunani modern tumbuh dari bahasa Yunani klasik. Bahasa modern memiliki dua
bentuk: bentuk murni, disebut katharevousa, digunakan terutama dalam menulis.
Untuk bahasa lisan mereka, orang Yunani menggunakan bentuk sehari-hari yang
disebut demotik. Huruf dari kebanyakan bahasa Eropa sangat dipengaruhi oleh
abjad Yunani klasik.
AGAMA
Hampir
semua orang Yunani menganut Gereja Ortodoks Yunani, yang terpisah dari Gereja
Katolik Roma di tahun 1000-an. Pemeluk Islam membentuk kurang dari 2 persen
dari populasi. Pemerintah mendukung Gereja Ortodoks, tetapi toleran terhadap
semua agama.
Hari
libur keagamaan Ortodoks Yunani mencakup prosesi, musik, dan ritual yang
berwarna-warni. Pendeta Ortodoks adalah tokoh yang mencolok -berambut dan berjenggot
panjang, mengenakan jubah hitam memanjang. Berbeda dengan pendeta Katolik Roma,
ia boleh menikah dan memiliki keluarga.
Yunani
memiliki banyak biara, meskipun saat ini lebih sedikit orang tinggal di sana
daripada di masa lalu. Gunung Athos, di semenanjung Chalcidice di bagian tengah
utara negara itu, adalah sebuah republik monastik dengan pemerintahan sendiri.
Di sini ada 20 biara, dan tidak ada wanita yang boleh masuk ke areal ini.
PENDIDIKAN
Pendidikan
umum di Yunani gratis, dan semua anak harus bersekolah setidaknya selama
sembilan tahun. Sekolah dimulai pada usia 6 tahun. Hampir semua orang dewasa
Yunani dapat membaca dan menulis. Yunani memiliki lebih dari selusin
universitas dan perguruan tinggi. Yang terbesar adalah Universitas Athena dan Universitas
Aristotelian di ThessalonĂki.
SUMBER DAYA ALAM
Yunani
memiliki sumber daya alam terbatas. Hanya sekitar seperlima dari luas tanahnya
yang cocok untuk pertanian, dan banyak wilayah yang dapat digunakan untuk
pertanian memiliki tanah yang buruk atau terlalu kering untuk ditanami tanpa
irigasi.
Kecuali
pohon pinus dan pohon cemara yang tersebar, dataran rendah Yunani memiliki
beberapa pohon. Willow, poplar, dan plane tumbuh di sepanjang sungai. Lereng
yang lebih rendah dari pegunungan dihiasi dengan semak hijau kering. Pinus dan
ek Aleppo melekat di sana-sini di antara lereng berbatu telanjang. Lebih
tinggi, bukit-bukit memiliki pepohonan ek, kastanye, dan beech. Pinus dan
cemara tumbuh di pegunungan tinggi.
Laut
di sekitar daratan dan banyak pulau-pulau Yunani secara tradisional telah
menjadi sumber ikan yang penting, baik untuk keperluan rumah tangga dan untuk
ekspor. Yunani memiliki berbagai sumber daya mineral, meskipun kebanyakan
ditemukan dalam jumlah yang relatif kecil. Mineral utama adalah bauksit (bijih
aluminium), lignit (batubara cokelat kelas rendah), magnesit, dan minyak bumi.
Mineral lain yang penting secara komersial adalah marmer dan batu kapur.
KOMUNIKASI
Sebagian
besar rumah tangga Yunani memiliki telepon dan radio, meskipun sedikit yang
memiliki televisi. Penggunaan internet terus meningkat. Koran harian utama
negara itu, Ta Nea, diterbitkan di Athena.
KOTA-KOTA BESAR
Pada
suatu waktu, kebanyakan orang Yunani hidup di pedesaan, biasanya di desa-desa
kecil. Hampir dua pertiga dari penduduk Yunani sekarang tinggal di daerah
perkotaan. Dari jumlah itu, hampir setengahnya hidup di wilayah metropolitan
yang lebih besar dari Athena, ibukota dan kota terbesar Yunani.
Athena,
bersama dengan Piraeus (pelabuhan Athena), adalah jantung negara. Sebagai
negara-kota paling terkenal dari jaman Yunani klasik, Athena sekarang menjadi
pusat pemerintahan, industri, budaya, dan perdagangan Yunani.
Yunani
memiliki beberapa kota lain untuk dibandingkan dengan Athena Besar dalam hal
ukuran. ThessalonĂki (Salonika), sebuah pelabuhan di utara, adalah kota
terbesar kedua di negara itu. Araxos (Patras), di Peloponnese utara, adalah
kota komersial dan pelabuhan yang penting di Teluk Patras.
PEMERINTAH
Di
sebagian besar sejarah modernnya, Yunani adalah monarki atau kerajaan. Raja
terakhir diasingkan menyusul kudeta militer pemerintah pada tahun 1967. Monarki
dihapuskan pada tahun 1973. Ketika pemerintahan sipil dikembalikan pada tahun
1974, orang Yunani menolak kembalinya raja dalam sebuah referendum rakyat.
Sebuah republik secara resmi didirikan di bawah konstitusi baru, yang mulai
berlaku pada tahun 1975.
300
anggota legislatif satu rumah Yunani, Parlemen (Vouli ton Ellinon), dipilih
untuk masa jabatan 4 tahun. Parlemen memilih presiden, yang merupakan kepala
negara, untuk jangka waktu 5 tahun. Presiden menunjuk perdana menteri untuk
memimpin pemerintahan. Perdana menteri biasanya adalah pemimpin partai politik
yang memenangkan mayoritas (lebih dari setengah) dari kursi di parlemen dalam
pemilu.
INFLASI
Inflasi
adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus
(kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai
faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas
di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga
akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.
PENYEBAB INFLASI
Inflasi
dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan (kelebihan
likuiditas/uang/alat tukar) dan yang kedua adalah desakan (tekanan) produksi
dan/atau distribusi (kurangnya produksi (product or service) dan/atau juga
termasuk kurangnya distribusi).
JENIS INFLASI
Berdasarkan
Negara Asalnya:
- Inflasi dari dalam negeri : terjadi akibat defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal
- Inflasi dari luar negeri : terjadi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.
Berdasarkan
Besarnya Cakupan Pengaruh Terhadap Harga:
- Inflasi Tertutup (Closed Inflation) : jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu.
- Inflasi Terbuka (Open Inflation) : jika kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum
Berdasarkan
Persentase:
- Inflasi Ringan : kurang dari 10% per tahun.
- Inflasi Sedang : antara 10% sampai 30% per tahun.
- Inflasi Berat : antara 30% sampai 100% per tahun.
- Hiperinflasi : lebih dari 100% per tahun.
INFLASI DI NEGARA YUNANI
Krisis
ekonomi Uni Eropa mulai terasa pada tahun 2008 dan semakin ramai
diperbincangkan pada pertengahan tahun 2009. Negara-negara Uni Eropa yang
terkena krisis ekonomi memiliki utang yang lebih besar dari PDB-nya (di atas 60%),
pertumbuhan ekonomi yang sangat rendah bahkan sampai pada posisi minus dan juga
negara-negara mengalami defisit anggaran yaitu pengeluaran negara lebih besar
dari PDB. Sementara dalam Otoritas Moneter Uni Eropa telah diatur bahwa rasio
utang negara zona euro tidak boleh di atas 60% dari PDB-nya dan defisit tiap
negara tidak boleh di atas 3% dari PDB.
Di
Yunani, utang negaranya terus menumpuk dari tahun ke tahun. Pada tahun 1993,
posisi utangnya sudah di atas PDB-nya, dan sampai sekarang pun masih demikian.
Saat ini utang Yunani diperkirakan telah mencapai 120% dari posisi PDB-nya.
Posisi utang terakhir Yunani (setelah adjustment/penyesuaian) tercatat kurang
lebih € 350 miliar, atau sekitar US$ 450 miliar. Defisit anggaran tahun 2011
mencapai 9,1%. Dari tahun 2000-2007 (sebelum krisis ekonomi), Yunani mencatat
pertumbuhan ekonomi sekitar 4,2%, namun setelah diterpa krisis hebat yang
berkepanjangan, pertumbuhan ekonominya bisa dipastikan kurang dari angka
tersebut.
Yunani
adalah Negara yang pernah mengalam hiperinflasi kelima. Ini terjadi pada Mei
1941 hingga Desember 1945 dengan tingkat inflasi 18% mengakibatkan peningkatan
harga dua kali lipat setiap empat hari dalam enam jam. Hiperinflasi
dilatarbelakangi keseimbangan anggaran fiskal Yunani berayun dari surplus 271
juta dirham pada 1939 menjadi defisit 790 juta dirham pada 1940 karena Perang
Dunia II yang membuat perdagangan luar negeri turun drastis. Yunani mengalami
inflasi paling parah pada tahun 1944. Memaksa negara tersebut mengeluarkan mata
uang tertinggi dalam sejarahnya pada tahun 1944, yaitu sebesar 100,000,000,000,000
drachmai.
Kita
tahu bahwa krisis utang Eropa berasal dari Yunani, yang kemudian merembet ke
Irlandia dan Portugal. Ketiga negara tersebut memiliki utang yang lebih besar
dari GDP-nya, dan juga sempat mengalami defisit (pengeluaran negara lebih besar
dari GDP). Krisis mulai terasa pada akhir tahun 2009, dan semakin seru
dibicarakan pada pertengahan tahun 2010. Pada tanggal 2 Mei 2010, IMF akhirnya
menyetujui paket bail out (pinjaman) sebesar €110 milyar untuk Yunani, €85
milyar untuk Irlandia, dan €78 milyar untuk Portugal. Kemudian kekhawatiran
akan terjadinya krisis pun berhenti sejenak. Efek dari krisis Eropa ini cukup
berdampak kepada IHSG, yang ketika itu anjlok besar-besaran dari posisi 2,971
ke posisi 2,514.
Krisis
Yunani kemungkinan merupakan buah dari kesalahan kebijakan pemerintahnya di
masa lalu. Pada tahun 1974, Yunani memasuki babak baru pemerintahan, dari junta
militer menjadi sosialis (kalau di Indonesia seperti peralihan dari pemerintah
orde lama ke orde baru). Pemerintah baru ini kemudian mengambil banyak utang
untuk membiayai subsidi, dana pensiun, gaji PNS, dll. Utang tersebut terus saja
menumpuk hingga pada tahun 1993, posisi utang Yunani sudah diatas GDP-nya, dan
sampai sekarang pun masih demikian. Saat ini utang Yunani diperkirakan telah
mencapai 120% dari posisi GDP-nya, dimana banyak analis yang memperkirakan
bahwa data yang sesungguhnya kemungkinan lebih besar dari itu.
Hingga
awal tahun 2000-an, tidak ada seorang pun yang memperhatikan fakta bahwa utang
Yunani sudah terlalu besar. Malah dari tahun 2000 hingga 2007, Yunani mencatat
pertumbuhan ekonomi hingga 4.2% per tahun, yang merupakan angka tertinggi di
zona Eropa, hasil dari membanjirnya modal asing ke negara tersebut. Keadaan
berbalik ketika pasca krisis global 2008 dimana negara-negara lain mulai
bangkit dari resesi, dua dari sektor ekonomi utama Yunani yaitu sektor
pariwisata dan perkapalan, justru mencatat penurunan pendapatan hingga 15%.
Orang-orang pun mulai sadar bahwa mungkin ada yang salah dengan perekonomian
Yunani.
Keadaan
semakin memburuk ketika pada awal tahun 2010, diketahui bahwa Pemerintah Yunani
telah membayar Goldman Sachs dan beberapa bank investasi lainnya, untuk
mengatur transaksi yang dapat menyembunyikan angka sesungguhnya dari jumlah
utang pemerintah. Pemerintah Yunani juga diketahui telah mengutak atik
data-data statistik ekonomi makro, sehingga kondisi perekonomian mereka tampak
baik-baik saja, padahal tidak. Pada Mei 2010, Yunani sekali lagi ketahuan telah
mengalami defisit hingga 13.6%. Salah satu penyebab utama dari defisit tersebut
adalah banyaknya kasus penggelapan pajak, yang diperkirakan telah merugikan
negara hingga US$ 20 milyar per tahun.
Kekhawatiran
bahwa Yunani bisa saja mengalami default pun merebak. Ketika IMF memberikan
pinjaman, IMF mengajukan beberapa syarat penghematan anggaran kepada Pemerintah
Yunani. Diantaranya pemotongan tunjangan bagi PNS dan pensiunan, peningkatan
pajak PPN hingga 23%, peningkatan cukai pada barang-barang mewah, bensin,
rokok, dan minuman beralkohol, hingga perusahaan BUMN harus dikurangi dari
6,000 menjadi 2,000 perusahaan saja. Kebijakan yang sangat sulit untuk
diterapkan, tentu saja. Pada bulan yang sama ketika Pemerintah Yunani
mengumumkan kebijakan penghematan anggaran, rakyat Yunani langsung menggelar
unjuk rasa besar-besaran di Athena untuk menolak kebijakan tersebut. Hingga
kini, belum ada kepastian mengenai apakah Pemerintah Yunani berhasil dalam
menerapkan berbagai kebijakan diatas atau tidak. Salah satu lembaga pemeringkat
utang terkemuka, Moody’s, masih menetapkan rating utang Yunani pada salah satu
level terendah, yaitu CCC.
PROSES KEBIJAKAN YUNANI DALAM
MENGATASI KRISIS
Yunani
adalah suatu Negara dengan sistem pemerintahan berbentuk Republik Parlemen yang
dipimpin oleh Presiden Karolos Papoulias sebagai Kepala Negara. Kepala
Pemerintahan Yunani adalah Perdana Menteri Georgias Andreas Papandreou sejak 6
Oktober 2009 yang pada akhirnya mengundurkan diri pada November 2011.
Proses Pembuatan Kebijakan
- Agenda Setting
Pada
tahap ini parlemen Yunani menentukan isu yang paling relevan yang menjadi
pertimbangan untuk memformulasikan kebijakan. Situasi Yunani pada tahun 2009
mengalami kondisi ekonomi yang buruk karena terkena dampak krisis global pada tahun 2008. Keterpurukan
ekonomi pada tahun 2009 ditandai dengan adanya penurunan prosentase Gross
Domestic Product yang mencapai 2% pertahunnya. Sementara hutang publik Yunani
mencapai 113,4% dari prosentase GDP[1]. Kondisi ekonomi ini menjadi prioritas utama dalam
formulasi kebijakan nasional Yunani.
- Formulasi Kebijakan
Aktor
yang berperan penting pada tahap ini adalah pihak eksekutif dan legislative
dimana mereka mendefinisikan masalah nasional yang terjadi dan tujuan-tujuan
apa yang ingin dicapai dan menentukan kebijakan apa yang paling tepat untuk
mengatasi masalah yang terjadi. Keanggotaan Yunani dalam interasi Uni Eropa
mengharuskan Negara ini menyerahkan sebagian kedaulatan politik pada lembaga
supranasional Uni Eropa. Institusi Uni
Eropa sendiri juga memiliki kewajiban membantu menyelesaikan masalah ekonomi
yang terjadi di negara-negara anggota. Pada bulan Mei 2010 Financial Assistance
dari Negara Uni Eropa memberi pinjaman sebesar € 80 Miliyar ( $115 Mliyar) dan
IMF memberi pinjaman sebesar € 30 Miliyar ($43 Miliyar)[2] . European Central Bank juga memberi bantuan sebesar $
112 Miliyar bagi kelancaran keuangan
Bank Pemerintah maupun Bank Swasta di Yunani.
- Adopsi Kebijakan
Package
bantuan dari Uni Eropa maupun IMF memiliki beberapa persyaratan antara lain
penerapan kebijakan fiskal dan reformasi struktur ekonomi Yunani. Pada tanggal
6 Mei 2010 Parlemen Yunani menyetujui persyaratan-persyaratan yang ditawarkan
oleh pihak Uni Eropa maupun IMF.
- Implementasi Kebijakan.
Tahun
2010 Yunani di bawah pemerintahan Perdana Menteri Georgius Papandreou melakukan
pemotongan anggaran belanja negara. Anggaran Belanja Negara Yunani sebelumya
dihabiskan untuk melakukan subsidi kepada rakyat dipotong. Pemerintah juga menaikan harga pajak untuk
bahan bakar ; tembakau dan barang mewah lainnya dengan tujuan meningkatkan
meningkatkan pendapatan negara[3]. Anggaran untuk biaya pensiun pegawai telah
dibekukan, sementara pemutsan hubungan kerja terjadi dalam skala yang sangat
besar.
- Evaluasi
Pada
bulan Juni 2011 terjadi demonstrasi 10.000 tenaga buruh di Yunani untuk mendesak Parlemen supaya menolak
peraturan penghematan ekonomi yang dicanangkan IMF dan Uni Eropa. Mereka
mendesak Perdana Menteri Papandreou untuk menhapuskan segala kebijakan
penghematan Negara. Perdana Menteri
Yunani mengusulkan diadakannya referendum untuk penentuan kebijakan penghematan
negara ini, namun beliau mendapat protes besar dari masyarakat. Akhirnya pada
awal November 2011 ini, beliau mengundurkan diri dari jabatan Perdana Menteri
dan digantikan oleh Lucas Papademos.
Menurut
IMF hutang publik Yunani dari tahun 2010-2011 menaik dari 143% dari GDP menjadi
166%. Defisit ini diperkirakan akan terus naik pada tahun 2012 sekitar 172%
dari GDP.
Dalam
evaluasi ini kita dapat menyimpulkan ketidakefektivitasan regulasi yang
ditawarkan oleh IMF maupun Uni Eropa dalam menanggulangi krisis Yunani.
National
Policy Style di Yunani adalah Liberal-Pluralist di mana memformulasikan
kebijakan berdasarkan pertimbangan ekonomi yang diadaptasi dari institusi
supranasional di atas negara yaitu Uni Eropa.
Dalam formulasi pembuatan kebijakan Yunani juga melalui tahapan consensus
parlemen yang memungkinkan kewenangan rakyat untuk menolak atau menyetujui
kebijakan yang ditawarkan oleh para eksekutif maupun dari institusi
supranasional.
PERAN INSTITUSI YUNANI
Institusi
peremrintah yunani dalam menghadapi krisis yunani yaitu dengan cara yaitu
melakukan penghematan dalam bidang apaun dan tidak mengimport terlalu banyak
dari Negara lain,menaikan pajak,memotong gaji oara pegawai dan memberhentikan
pegawai layanan umum. Namun kebijakan tersebut sangat kurang efektif dan banyak
pro-kontra pasalnya memang banyak pihak yang di rugikan dalam kasus ini dan
banyak juga merugikan bagi warga lainnya. Uni eropa takut akan terjadinya
krisis yang ada di yunani pasalnya mereka takut bahwa kasus tersebut akan
merambat dan merambat kenegara lainnya.
Krisis
keuangan Eropa telah mengancam perekonomian dunia. Krisis yang menakutkan dunia
itu berakar pada kegagalan zona euro untuk memperbaiki perbankan. Gejolak zona
euro sebagai salah satu faktor asing yang telah membantu memperlambat
perekonomian dunia. Sebenarnya perekonomian Eropa belum sepenuhnya sembuh
kembali dari krisis 2007 dan tidak pernah sepenuhnya menangani semua tantangan
yang dihadapi sistem perbankan mereka. Salah satu faktor penting Krisis Eropa
adalah faktor krisis utang di negara yunani.
Pada
saat ini, negara-negara lain anggota UE sedang mempertimbangkan bagaimana
caranya mengatasi masalah tersebut, menjamin SUN Yunani agar laku dijual di
pasar, langsung membelinya ataukah membiarkan negara itu ikut program IMF. Di
pihak lain, UE tidak punya mekanisme untuk membantu negara yang mengalami
kesulitan keuangan. Karena tidak lagi punya mata uang nasional. Yunani tidak
lagi dapat melakukan devaluasi untuk menekan permintaan agregat di dalam negeri
dan merangsang ekspor.
Penyebab
krisis defisit anggaran negara di Yunani adalah lemahnya disiplin anggaran
serta buruknya administrasi perpajakan negara itu. Kurangnya disiplin anggaran
tecermin dari pemborosan, korupsi, maupun manipulasi pembukuan. Ketentuan LE
yang memagu defisit anggaran negara maksimum sebesar 3 dari PDB dilanggarnya dengan
memanipulasi pembukuan. Dalam sistem pembukuan dan anggaran berbasis kas, yang
digunakan di Yunani, tidak dapat diantisipasi risiko fiskal karena anggaran
tidak memuat informasi mengenai pengeluaran contingency.
Sementara
dari Yunani, George Papandreou, Perdana Menteri Yunani membentuk pemerintahan
persatuan nasional untuk meyakinkan dunia internasional agar tetap membantu
Yunani sebelum negara tersebut kehabisan dana bulan depan. Papandreou pekan
lalu berhasil mementang voting di parlemen dan bisa melanjutkan pemerintahan.
Penyelesaian
masalah Yunani yang dilakukan melalui proses politik dikhawatirkan akan
menyebabkan proses penyelesaian masalah utang berlarut-larut. Investor di bursa
domestik akhirnya memutuskan untuk melakukan aksi ambil untung (profit taking)
sembari mencermati perkembangan masalah utang di Eropa.
Uni
Eropa sepakat melaksanakan hair cut surat hutang Yunani, itu semua positif
tetapi kalau kemudian di Yunani merespons harus ada referendum itu sebenarnya
cukup beresiko.
Kasus
ini di anggap sangat bermasalah dan dapat menyebar luas mangkannya para
pemerintah yunani melakuka instistusinya dalam b idang dan bentuk apa saja guna
memperbaiki masalah keuangan yang melanda krisis yunani dan melakukan utang
terhadap IMF dan menutup sem ua pengeluaran Negara yang akan dapat merugikan
pemerintah dan Negara yunani tersebut.
Namun
semuanya akan ragu atau akan sangsi jika semua masalah krisis ini akan
berdampak pada mengembangnya utang yang akan di tanggung oleh yunani itu
sendiri maka dari itu yunani mengambil langkah yield obligasi . sedangkan
obligasi sendiri artinya adalah : Obligasi adalah kontrak keuangan. Penerbit
obligasi, seperti perusahaan, akan membayar bunga kepada pembeli obigasi secara
periodik. Kemudian, pada akhir waktu tertentu, penerbit obligasi membayar pokok
obligasi yang biasa disebut nilai par. Sebaliknya, pemegang obligasi memberikan
sejumlah uang kepada perusahaan saat ini.
Jadi
dengan obligasi ini pemerintah yunani ini dirasa aman dalam pengambilan
kebijakan ini karena hutang ni bersifat jangka panjang dan tidak memberatkan
terhadap pihak yunani dalam memulihkan lagi perekonomiannya.
SUMBER :